Sabtu, 01 Januari 2011

OSMOREGULASI

Osmoregulasi

Osmoregulasi adalah proses mengatur konsentrasi cairan dan menyeimbangkan pemasukan serta pengeluaran cairan tubuh oleh sel atau organisme hidup. Proses osmoregulasi diperlukan karena adanya perbedaan konsentrasi cairan tubuh dengan lingkungan disekitarnya. Jika sebuah sel menerima terlalu banyak air maka ia akan meletus, begitu pula sebaliknya, jika terlalu sedikit air, maka sel akan mengerut dan mati. Osmoregulasi juga berfungsi ganda sebagai sarana untuk membuang zat-zat yang tidak diperlukan oleh sel atau organisme hidup.
Ada tiga pola regulasi:
1. Regulasi hipertonik atau hiperosmotik, yaitu pengaturan secara aktif konsentrasi cairan tubuh yang lebih tinggi dari konsentrasi media, misal: pada potadrom (ikan air tawar) Potadrom mempertahankan konsentrasi cairan tubuhnya dengan mengurangi minum danmemperbanyak urineOsmoregulasi beberapa golongan ikan(Telesostei).
2. Regulasi hipotonik atau hipoosmotik, yaitu pengaturan secara aktif konsentrasi cairan tubuh yang lebih rendah dari konsentrasi media, misal: pada oseandrom (ikan air laut), Oseanodrom memperbanyak minum dan mengurangi volume urine. Diadrom, melakukan aktivitas osmoregulasi seperti petadrom bila berada di air tawar dan seperti oseanodrom bila berada di air laut.
3. Regulasi isotonik atau isoosmotik, yaitu bila konsentrasi cairan tubuh sama dengan konsentrasi media, misalnya ikan-ikan pada daerah estuarine (ikan eurihaline) contohnya:
• ikan eurihalin, konsentrasi cairan tubuhnya hampir sama dengan lingkungannya,sehingga hanya sedikit melakukanosmoregulasi Osmoregulasi beberapa golongan ikan
• Ikan Elasmobransi, melakukan osmoregulasi dengan cara menahan urea sampai konsentrasi dalam darah meningkat kira-kira 5 % untuk meningkatkan total tekanan osmose darah ke tingkat yang lebih tinggi dibanding air laut
Organ osmoregulasi
Beberapa organ yang berperanan dalam proses osmoregulasi ikan adalah l insang, ginjal dan usus. Organ-organ ini melakukan fungsi adaptasi dibawah kontrol hormon osmoregulasi, terutama hormon-hormon yang diekresi oleh pituitari, ginjal dan urofisis.
0smoregulasi pada hewan
1. Osmoregulasi pada hewan invertebrata laut
Kebanyakan invertebrata yang berhabitat di laut tidak secara aktif mengatur sistem osmosis mereka, dan dikenal sebagai osmoconformer. Osmoconformer memiliki osmolaritas internal yang sama dengan lingkungannya sehingga tidak ada tendensi untuk memperoleh atau kehilangan air. Karena kebanyakan osmoconformer hidup di lingkungan yang memiliki komposisi kimia yang sangat stabil (i.e. di laut) maka osmoconformer memiliki osmolaritas yang cendrung konstan.
Sedangkan osmoregulator adalah organisme yang menjaga osmolaritasnya tanpa tergantung lingkungan sekitar. Oleh karena kemampuan meregulasi ini maka osmoregulator dapat hidup di lingkungan air tawar, daratan, serta lautan. Di lingkungan dengan konsentrasi cairan yang rendah, osmoregulator akan melepaskan cairan berlebihan dan sebaliknya
2. 0smoregulasi pada hewan vertebrata laut
0smoregulasi pada hewan vertebrata laut dibagi kedalam dua kelompok yaitu:
a. Konformer Osmotik dan Ionik : Siklostomata (hagfish) danVertebrata primitif osmoregulasinya sama seperti invertebrata laut.
b. Regulator Osmotik dan Ionik : Regulasi osmotik dan ionik tidak sama dan memperlihatkan tingkatan dan Konsentrasi osmotik plasma mendekati sepertiga konsentrasi osmotik air laut.
Mekanisme Osmoregulasi Vertebrata Laut misalnya teleostai laut diperlukan mekanisme adaptasi untuk menghindari kehilangan air dari tubuhnya. Pada Elasmobrankhii menggunakan kelenjar rektal yaiut untuk mengeluarkan kelebihan Na+ secara aktif ,dan menghasilkan sedikit urin untuk Urin dimanfaatkan untuk mengeluarkan kelebihan NaCl.
Pada Mamalia Laut yaitu lumba-lumba dan ikan paus Masalah pemasukan garam yang terlalu banyak yang masuk bersama makanan,bisa Diatasi dengan organ ginjal yang sangat efisien yang dapat menghasilkan urin yang kepekatannya 3 – 4 kali dari cairan plasmanya.
3. Osmoregulai pada hewan di lingkungan air tawar .
Masalah yang dihadapi hewan air tawar adalah Tekanan Osmotik cairan tubuh hewan air tawar lebih tinggi dari lingkungannya (hiperosmotik/hipertoniskarena terancam oleh Kehilangan garam dan Pemasukan air yang berlebihan.Mekanisme Antisipasi Kelebihan atau Kekurangan Ion yaitu dengan transfor aktif dan difusi.
4. Osmoregulasi pada Hewan di Lingkungan Payau
Hewan Akuatik tidak selamanya menetap di habitat yang tetap (air laut atau air tawar) saat tertentu masuk ke daerah payau.contohnya belut , lampeer, dan ikan salmon.hewan hewan ini memiliki kemampuan adaptasi yang baik terhadap perubahan kadar garam (kadar garam di daerah payau selalu berubah), selain itu larva nyamuk Aedes campestris Tumbuh baik di air tawar maupun di air bergaram yang lebih pekat dari cairan hemolimfenya Hidup di danau yang mengandung garam alkalis, dengan kandungan utama natrium karbonat dengan pH lebih dari 10Toleran terhadap kadar garam tiga kali lebih tinggi dari kadar garam air laut.
5. Osmoregulasi pada hewan di lingkungan darat
1) Keuntungan :
Hewan yang berhasil hidup di darat
Mudah memperoleh oksigen
2) Kerugian :
Masalah keseimbangan air dan ion
Mudah terancam dehidrasi
Kehilangan air dari tubuh pada hewan darat dipengaruhi oleh beberapa factor yaitu :
1. Kandungan uap air di atmosfer
2. Tekanan barometrik
3. Gerakan udara
4. Luas permukaan penguapan
5.Suhu
6. Osmoregulasi padainvertebrata darat
padainvertebrata darat umumnya merupakan golongan Artropoda, Insekta, dan laba-laba, sedangkan yang paling banyak ialah Insekta.pada insect alat pengatur pelepasan airya adalah lapisan kutikula spirakel, namun masih saja kehilangan air , sehingga untuk membatasi pelepasan air dilakukan dengan Respirasi diskontinyu. dengan cara pengambilan oksigen (O2) dilakukan dengan laju yang kontinyu dan pelepasan karbondioksida (CO 2)dilakukan secara periodic.
7. Vertebrata yang berhasil berkembang di lingkungan darat,
Vertebrata yang berhasil berkembang di lingkungan darat memperoleh air dari air minum dan makanan , untuk menghemat air vertebrata melakukan berbagai cara yang cukup bervariasi. Diantaranya yaitu dengan cara:
1. memiliki kulit yang kering dan bersisik
2. menghasilkan feses kering
3. mereabsorbsi urin encer yang di kandung kemih
4. menghasilkan asam urat
Pad burung laut pengaturan keseimbangan air berkaitan erat dengan proses mempertahankan suhu tubuh,memperoleh makanan dari laut masalah pemasukan garam yang berlebihan di keluarkan melalui kelenjar garam,cairan pekat yang banyak mengandung NaCl.sa

FUNGI

APAKAH JAMUR ITU?


Fungi atau jamur adalah nama umum ,sedangkan nama lain dari jamur lainya disebut keapang, cendawan, atau supa (suung). Jamur mudah di kenali apabila telah membentuk alat pembiakannya, yaitu spora. Sedangkan menurut D Dwidjoseputro yang disebut jamur adalah tumbuhan yang ber inti, berspora, tidak berklorofil, berupa sel atau benang bercabang-cabang dengan dinding dari selulosa atau dari kittin. Dengan berkembang biak secara sexsual dan asexual. Pada jamur belum dapat di bedakan antara bagian batang, akar , dan daun sehingga disebut dengan tallus . Karena sifat-sifatnya itu jamur dikelompokan dalm kingdom tersendiri yaitu kingdom fungi, hal ini disebabkan karena jamur tidak dapat di kelompokan kedalam dunia hewan dan tumbuhan.
Struktur jamur

• Tubuh uniseluler atau multi seluler
• Berukuran makroskopis dan mikroskopis
• Bersifat eukariotik
• Dinding sel tersusun atas zat kitin
• Tubuhnya tersusun atas thallus yang tersusun atas benang-benang halus yang disebut dengan (hifa)
• Hifa yang bercabang-cabang membentuk jaringan yang disebut miselium
• Hifa ada yang bersekat dan ada yang tidak bersekat
• Hifa pada fungi parasit termodifikasi menjadi haustoria
• Habitat di air dan tempat yang kaya akan zat organic, lembab, agak asam & kurang cahaya

Reproduksi fungi
• Jamur uniceluler :berkembang biak secara asexual dengan membentuk tunas dan secara sexsual dengan membentuk spora askus.
• Jamnur multiseluler : berkembangbiak secara asexual dengan jalan memutuskan benang hifa (fragmentasi)membentuk spora asexual yaitu zoospora, endospora, dan konidia. Secara seksual; melalui peleburan anata inti jantan dan inti betina sehingga terbentuk spora askus atau spora basidium.
Cara memperoleh makanan
• Saprofit : menguraikan baigian mahluk yang sudah mati
• Parasit : mengambil nutrisi dari mahluk lain yang masih hidup
• Simbiosis : hidup bersama mahluk hidup lain.
Klasifikasi kingdom fungi
1. Zygomicotina
Cirri-cirinya:
• Heterotrof saprofit
• Tubuh disusun oleh hifa yang tidak bersekat dan miselium
• Spora dihasilkan oleh sporangium
• Reproduksi menghasilkan spora dilakukan dengan dua cara
Asexual : dilakukan pada saat kondisi mendukung
Sexual : dilakukan pada saat kondisi tidak mendukung
Contohnya : jamur tempe ( Rhizopus Orizae )

siklus hidup jamur rhizopus Orizae


2. Ascomicotina
Cirri-cirinya:
• Heterotrof saprofit
• Tubuh disusun oleh hifa yang bersekat dan miselium dan ada yang memiliki tubuh buah
• Spora dihasilkan oleh kondiospora bila secara asexual dan bila sel askus bila spora di hasilkan secara sexual .reproduksi menghasilkan spora dilakukan dengan dua cara
Asexual : dilakukan pada saat kondisi mendukung
Sexual : dilakukan pada saat kondisi tidak mendukung
Contohnya : jamur oncom ( Neutospora Crassa )

siklus hidup jamur oncom

3. Basidiomicotina
Cirri-cirinya:
• Heterotrof saprofit
• multiseluler
• Tubuh disusun oleh hifa yang bersekat dan miselium serta tumbuh buah.
• Spora dihasilkan oleh sel basidium melalui reproduksi secara sexual.
• Reproduksi menghasilkan spora dilakukan dengan dua cara
Asexual : dilakukan pada saat kondisi mendukung
Sexual : dilakukan pada saat kondisi tidak mendukung
Contohnya : Dictyphora sp

siklus hidup jamur Dictyphora sp
 

4. Deuteromycetes
Cirri-cirinya :
• Hifa bersekat
• Belum diketahui reproduksi sexualnya
• Reproduksi asexual dengan konidia
Contohnya : Trichophyton